Jumat, Mei 29, 2009
Tiga Warna
Ada satu kebiasaan yang saya amati sering dilakukannya dalam rangka memperdalam ilmunya. Sering saya lihat waktu mencatat pelajaran dia menggunakan pensil untuk menulis. Mula-mula saya heran mengapa ia pakai pensil sedangkan semua teman yang lain sudah pakai pulpen atau bolpen. Rupanya catatan yang dibuat dengan pensil itu sore harinya dibaca dan dipelajari sambil ditulis ulang (ditimpa) pakai tinta biru. Dan malamnya diulang lagi membaca dan mempelajari catatan itu sambil ditulis lagi dengan tinta hitam. Jadi ada tiga warna pada catatannya. Kalau siang warna abu-abu (warna pensil), sorenya warna biru dan malamnya warna hitam. Saya sering melihat buku catatannya memang tertulis pakai tinta tapi ada bekas-bekas tulisan pensil yang sudah ditimpa tinta. Baru sekali ini saya melihat ada orang belajar dengan cara seperti ini (ditulis tiga kali). Mungkin dia mencontoh dari orang lain yang saya belum pernah mengetahuinya.
Saya kagum dan salut sama dia, pada semangat belajarnya yang sangat kuat. Makanya tidak heran kalau prestasi akademiknya ruarrr....biasa...
Kalau di kelas tidak ada pelajaran biasanya anak-anak pada ngobrol dan guyonan tapi saya lihat dia asyik membaca pelajaran atau buku wajib.
Karena kemampuannya itu dia dengan mudah meraih gelar doktor bidang fisika di sebuah universitas di AS dan sekarang bekerja di Badan Tenaga Atom. Waktu reuni SMP I di Wisma Gondopuri Solo dia juga datang.
Saya kira ini bisa jadi contoh anak cucu kita supaya rajin belajar seperti teman kita Anggardjito. Kalau semua orang Indonesia rajin belajar dan bekerja keras seperti Anggardjito, mungkin Indonesia bisa menyamai Jepang dalam waktu 20 tahun (bisa nggak ya....he...he....he...)
Best regards,
Wirawan
Kamis, Mei 28, 2009
Rabu, Mei 27, 2009
Selasa, Mei 26, 2009
Senin, Mei 25, 2009
Elek Tro, biuskupe
Rabu, Mei 20, 2009
Diwulang Kok Maido
Kamis, Mei 14, 2009
SUSUNAN PENGURUS PANAMMA SMPN I SOLO
Penasehat : UMAR ANGGARA JENIE
JANGGAN MULADI
Ketua : WIRAWAN SAHLI
Sekretaris : RINI GUNAWAN
Bendahara : MARYUNANI
TITEK MARSETYOWATI
Seksi Sosial : ANTO SUKARDJO
ANDREAS PINITOYO
Seksi Dokumentasi : SULISTYO ATMADI
Seksi Umum : RASWATI
PERWAKILAN CABANG :
Solo : SITI NURYATI
Jogyakarta : MARCHABAN
Surabaya : BAMBANG DARYANTO
BOEDYO POERNOMO
Malang : SUKO ADI WAHYUNI
Bandung : SULISTYO ATMADI
Pemain Ketipung Dadakan
Karena itu waktu ditanya sama Djoko saya jawab bisa saja. Terus Djoko bilang sama temen-temennya pemain band kalau Wirawan bisa pegang ketipung. Terus saya disuruh ke belakang panggung disuruh coba mainkan ketipung di depan anak-anak band itu. Saya mainkan saja yang saya bisa plak...ketiplak...ketipung...ketipung... gitu saja saya pukul berulang-ulang. anehnya mereka menganggap saya bisa main. Terus salah satu ada yang memberi contoh cara mukulnya....tak...dung..dung..tak.... Saya coba ikuti irama itu tapi kok saya kurang cocok, mungkin karena saya biasa memukul ala gambusan.
Giliran layar dibuka band main saya pukul saja sebisa saya nggak usah ngikuti arahan teman tadi, pokoknya cocok di telinga saja. Lagunya Burung Kakatua dinyanyikan sama Djoko sambil pantatnya megal-megol, penonton tepuk tangan rame sekali karena Djoko nyanyinya gak malu-malu, lepas saja sambil bergaya. Jadi penonton nggak denger ini ketipungnya cocok apa nggak karena sudah senang sama nyanyinya Djoko. Tapi saya denger ada temen-temen yang duduk di depan teriak-teriak heran : "Lho, itu kok Wirawan ikut main band" Memang saya selama itu tidak pernah ikut latihan band. Yang lain pada latihan sebelumnya, lha saya nggak pernah ikut latihan, tapi kok tahu-tahu muncul di panggung. Saya juga heran waktu itu kok saya mau saja ikut main. Lha, namanya juga pemain ketipung dadakan. Saya sudah lupa waktu itu siapa sebenarnya yang harusnya main ketipung tetapi tidak datang dan mengapa tidak datang, mungkin sakit ya...... Nuwun, Wirawan.
Selasa, Mei 12, 2009
Jajanan SMP I
jaman dulu belum ada coca-cola, burger, kentucky chicken. pokoke wareg. biasanya anak2 kalau jajan istirahat pertama jam 9, kalau istirahat kedua jam 11 sudah jarang yang beli jajanan, karena duit sangunya sudah habis. seingat saya uang jajan saya hanya cukup untuk beli sebotol minuman dan sepotong kue. kalau beli kue dua potong tidak bisa beli minuman. saya sering beli kue dua potong tanpa beli minuman, kok bisa ya, kok tidak sereten ya....makan tanpa minum. kalau sekarang makan tanpa minum perut langsung kembung dan bunyi kruyuk2 karena pencernaannya terganggu. tapi jaman dulu masih kecil bisa saja dan tidak masalah. Best regards, Wirawan
Sabtu, Mei 09, 2009
Foto Pertemuan di rumah Wirawan
acaranya antara lain diisi dengan geguritan yang dibawakan oleh Bu Anung. Lalu saya nembang dandanggula 2 pupuh, mas umar (ma'um) memberikan sambutan dan bercerita tentang saudara kembarnya said alm. waktu belajar di AS. juga rekan kita permadi dari solo kirim ular-ular yang dibacakan oleh janggan muladi. nuwun......wirawan
Foto Pertemuan di rumah Wirawan |
Pertemuan Panamma di rumah Pak Anung
Pertemuan Panamma di rumah Pak Anung |
Foto-foto Panamma
foto-foto pertemuan panamma di rumah Pak Wahto (alm) |
Jumat, Mei 08, 2009
Pak Tabri
Rabu, Mei 06, 2009
ASAL USUL TERBENTUKNYA PANAMMA
Sebuah pemikiran yang sulit dicerna. Tapi karena kemauan keras kami berdua akhirnya kami sepakat untuk mencobanya...
Dengan Misi "Ngumpulke Balung Pisah" dan Visi "Kembali bersama-sama lagi....sampai akhir waktu nanti", kami merencanakan untuk mengadakan acara "Silaturahmi dan Temu Kangen" antara mantan murid dan mantan guru kita pada waktu acara Lebaran di Solo, dan gagasan tersebut kami beritahukan kepada teman2 yang masih bisa kita hubungi. Mereka menyambut dengan antusias mengenai rencana tersebut, dan menyatakan bersedia membantu mencari informasi tentang teman2 kita dari SMPN I angkatan 65.
Akhirnya kami bentuk panitia kecil yang terdiri dari Djanggan Muladi, Anto Sukardjo, Liessye, Raswati dan saya sendiri (Rini Gunawan)untuk mengolah rencana tersebut.
Adapun dana untuk penyelenggaraan reuni tersebut kami himbau dari beberapa teman kita yang pada punya posisi dan jabatan yang mapan untuk menjadi Donatur. Mereka a.l adalah Prof.DR. Umar Anggara Jeni (Direktur LIPI), DR.Dr.Moh.Munawar (ahli jantung dan dokter kepresidenan), DR.Gunawan Sumodiningrat (Dirjen PPLH dan staf ahli Wapres), Ir.Trihadi Karnanto (direktur Bangun Tjipta Pratama), Tohar Setiabudi dan beberapa donatur lainnya. Akhirnya kesepakatan terjadi, acara akan diselenggarakan hari ketiga setelah Lebaran, yaitu tanggal 04 Oktober 2008, bertempat di SMPN I Solo.
Dari hasil pencarian data oleh teman2 yang masih berdomisili di Solo, ternyata masih banyak teman2 yang bisa diketahui keberadaannya, termasuk mantan guru2 kami yang waktu itu masih ada yaitu 9 orang, a.l :
Bp. Supadmadi, Ibu Supadmadi, Bp.DR.Anung Haryono, Ibu Anung Haryono, Ibu Titiek Iswati, Bp. Kantoro, Ibu Liliek, (Bp. Suwahto dan Ibu Pujiati), yang keduanya belum lama ini sudah almarhum. Kepada para mantan Guru kita tersebut kita haturkan kenang2an masing2 sebuah arloji merk Alexander Christie yang cukup berharga.
Pertemuan berlangsung dengan sangat meriah, penuh suka cita kenangan yang indah masa2 disekolah, disamping kenangan sedih karena telah ada beberapa teman kita yang sudah mendahului kita, a.l : Prof.Dr.Said Djauharsyah Jenie, yg tadinya menjabat sebagai Direktur IPTN, Sdr.Sularso Tjokrohandoko, Si Kembar Saryatno dan Saryanto, Tanti Josepha, Aryo Tejo, Martono, Yono Murtopo, Uma Isa, Hardyono Asmo, Djoko Suyitno dan mungkin masih banyak lagi yang tidak kita dengar beritanya secara akurat.
Kami menikmati berbagai makanan khas Solo yang sengaja dipesan bersama perangkatnya, hiburan suara oleh mantan2 teman kita penyanyi tempo dulu yaitu Lies Gabeler, Trihadi Karnanto dan beberapa teman lainnya yang ternyata masih merdu suaranya.
Diisi juga sambutan dari teman kita Prof.DR.Umar Anggara Jenie, yang didalam sambutannya juga mengenang saudara kembarnya Prof.DR.Said Djauharsyah Jenie yang belum lama wafat. Kemudian oleh DR.Dr.Moh.Munawar yang mengisi acara tentang Serangan Jantung pada manusia seusia kita, dan diakhiri doa oleh Prof.DR.Marchaban, dekan Fak.Pharmasi UGM. Acara berlangsung dari jam 11.00 s/d jam 15.00, dan dihadiri sekitar 100 orang.Ternyata tidak sedikit mantan para murid SMPN I Solo yan mempunyai gelar sebagai Profesor, Doctor dan Sarjana2 serta menduduki posisi2 penting di instansi pemerintah, militer, swasta, akademis sesuai dengan gelar masing2.
Sulit kita lupakan adegan yang rasanya tidak mungkin terjadi, karena memang benar2 ada yang sudah sejak lulus th.1965 dan baru ketemu kembali. Senang, sedih, haru tak tergambarkan disini.
Pada hari berikutnya segenap Panitia berkumpul di rumah makan Ramayana, untuk saling melaporkan tugas dan tanggung jawab masing2. Kami semua merasa puas, bahwa hasil kerja keras kami yang waktunya sangat sempit itu berhasil dengan sangat memuaskan.
Disinilah kembali tercetus gagasan untuk tetap melestarikan pertemuan yg.lalu itu agar misi dan visi yang kita cetuskan dapat berlanjut.
Akhirnya semua sepakat untuk membentuk suatu paguyuban yang dinamakan "PANAMMA", yang didapat dari singkatan Paguyuban Angkatan Enam Lima, SMPN I Solo.
Demikianlah sekilas info tentang PANAMMA....! Marilah sama2 kita junjung tinggi nama paguyuban kita tersebut. Dan dengan dibukanya BLOG ini kita harapkan dapat menjadi ajang komunikasi antara sesama alumni SMPN I Solo, khususnya Alumni tahun 1965.
Marilah kita berbagi berita, informasi dan canda tawa didalam blog ini. Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan2 yang dapat kami tampilkan disini. Kami mohon MASUKAN2 dan SARAN2nya. Terimakasih. RINI GUNAWAN ( 0811.139.675 ), E-mail : rinigunawan@yahoo.com.
BAMBANG EKALAYA
Minggu, Mei 03, 2009
Tragedi
Syahdan, Riziq mengunjungi sebuah sekolah di Aceh, setahun setelah Meulaboh dihancurkan tsunami. Ia dipersilakan bicara di depan sebuah kelas yang baru dibangun kembali. Ia senang, sebab dulu, sebelum jadi anggota DPR, ia seorang dosen jurusan sastra Inggris.
Ia pun maju. Sambil mengingat bencana yang terjadi di Aceh, ia menulis di papan tulis: T-R-A-G-E-D-I.