Senin, Mei 25, 2009

Elek Tro, biuskupe

saya terkesan dengan guru ilmu alam waktu SMP dulu, namanya pak sis. Sis siapa ya saya nggak ingat persisnya... apa pak siswanto apa pak siswandi ya..... mungkin ada temen yang ingat tolong saya dikoreksi.... oh, ya saya inget sekarang pak siswadi. beliau mengajar dengan cara yang gamblang dan jelas, tanda bahwa beliau menguasai betul ilmu alam. kalau menerangkan lensa cembung, lensa cekung dan bayangan yang terjadi, bayangan maya atau nyata, terbalik atau tidak, lebih besar apa lebih kecil, bisa jelas sekali dan mudah diterima murid. suatu ketika waktu menerangkan lensa dan bayangan ini menyelingi dengan guyonan (joke) maksudnya supaya murid-murid tidak ngantuk. Guyonannya tentang jaman dahulu waktu indonesia masih dijajah belanda sekitar tahun 1930-an gitu. sastro orang boyolali yang punya temen sekampung namanya karyo. karyo sekolah di solo tapi sastro tetap tinggal di kampung. karena sekolah di solo karyo punya pengalaman yang lebih banyak daripada sastro. suatu ketika waktu karyo pulang kampung dia umuk (nyombong) ke sastro kalau ke solo akan diajak nonton bioskop. waktu itu bioskop-bioskop di solo baru saja menggunakan proyektor listrik (electro bioscoope) yang sebelumnya pakai proyektor diputar tangan (manual). Gedung-gedung bioskop yang sudah pakai proyektor listrik diberi tulisan besar-besar "ELECTRO BIOSCOOPE". karena kepengin nonton bioskop sastro bener pergi ke solo nagih janji ke karyo. ternyata karyo di solo lagi nggak punya duit padahal sudah kadung janji mau ngajak nonton sastro. gimana caranya ngelak? karyo punya akal. diajaknya sastro jalan ke bioskop tapi dengan syarat kalau filmnya jelek nggak jadi nonton. sastro manggut-manggut saja, kan mau ditraktir. sampai di gedung bioskop karyo bilang : "tro, iki pileme elek, besok maneh wae liya dina nontone yen pileme apik" sastro jawab : 'lha, kowe ngerti saka ngendi yen pileme elek" jawab karyo : "lha, kuwi kowe wis dikandani sing duwe bioskop, delengen tulisan gede ana nduwur kuwi, tulisan kuwi unine elektro biuskupe (electro bioscoope), dadi yen nonton rak malah rugi" Karena sastro nggak bisa basa inggris, ya percaya saja sama karyo dan mau diajak pulang. Jadi itulah cerita lucunya sebagai selingan pelajaran lensa dan cahaya yang diberikan oleh Pak Sis. saya jadi inget cerita kancil dan macan dalam Buku Gelis Pinter Maca. waktu kancil ketemu macan ditanya lagi apa, kancil menjawab lagi nunggu sabuke kanjeng nabi sulaiman, padahal itu ular lagi tidur. terus macan pengin nyoba. kancil bilang kalau mau nyoba boleh saja tetapi saya lari dulu takut dimarahi sama kanjeng nabi sulaiman............. selanjutnya pasti teman-teman sudah pada tahu akhirnya........... best regards, Wirawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar